Kesadaran konsumen akan pentingnya produk halal akhir-akhir ini kian meningkat. Masyarakat utamnya dari kalangan umat islam mulai selektif dalam memilah produk yang digunakanya. Kebanyakan dari mereka tertarik untuk menggunakan produk yang berlebel halal karena lebih terjamin keamananya daripada produk-produk yang tidak jelas. Secara tidak langsung hal ini berakibat signifikan pada sektor industri pariwisata halal yang ada di indonesia. Dunia pariwisata di indonesia berpotensi untuk dikembangkan melalui berbagai hal. Salah satu upaya pengembangan yang bisa dilakukan adalah bersinergi dengan kegiatan muamala yang juga sedang digencarkan.
Dengan kekayaan alam dan keragaman budaya yang dimiliki, Indonesia memiliki peluang besar menjadi destinasi wisatawan domestik bahkan internasional. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Dunia, Indonesia bisa saja mengembangkan pariwisata halal yang dimiliki. Pariwisata halal merupakan industri pariwisata yang bergerak mengelola potensi wisata yang ditujukan untuk wisatwan Muslim. Pariwisata ini berusaha menggunakan aturan-aturan islam dalam melakukan pelayananan terhadap konsumen yang menggunakan jasanya.
Wisata halal atau yang familiar dengan halal tourism tentu berbeda dengan wisata-wisata pada umumnya. Dalam melakukan pelayanan terhadap konsumenya, seperti penyajian makanan dan bahan-bahan yang digunakan oleh konsumen dengan menggunakan produk berlebel halal. Tidak hanya sebatas itu, wisata halal juga mencakup fasilitas layanan ibadah yang mempuni, penyediaan toilet bersih, dan memberikan nilai sosial. Semua upaya yang dilakukan ini merupakan wujud dari tujuan wisata halal yang ingin memberikan layanan terbaik bagia serh wisatawan, khususnya wisatwan muslim.
Indonesia sendiri melalui Mentri pariwisata dan ekonomi kreatif berusaha untuk terus mendukung pengembangan potensi yang ada. Salah satu bentuk dukungan ini adalah dengan diterbitkannya peraturan pedoman penyelenggaraan hotel oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga mendukung riset pengembangan sumber daya manusia untuk mendukung dan memaksimalkan festival keagamaan diberbagai daerah untuk diangkat menjadi produk wisata halal. Pada tahun 2015 mencatat, setidaknya 13 provinsi yang ada di Indonesia siap menjadi rujukan wisata halal skala Nasional bahkan Internasional.
Dalam perjalananya pengembangan wisata halal di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kebijakan ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah. Kedua sektor ini harus bersinergi dengan baik jika ingin memperoleh hasil yang maksimal. Wisatawan muslim dunia sebagai salah satu target konsumen wisata halal yang sedang dikembangkan tentunya juga memiliki potensi besar dalam memajukan perekonomian. Dengan banyaknya wisatawan yang datang untuk mengunjungi wisata halal di Indonesia, otomatis sektor lain yang berhubungan dengan pariwisata seperti transportasi, perdagangan, dan lain sebagainya akan turut terangkat.
Perekonomian akan semakin maju jika dunia pariwisata mengalami peningkatan. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan berbagai upaya pengembangan pariwisata. Sebelumnya wisata halal hanya diperuntukkan bagi wisata muslim yang ingin melakukan perjalanan pariwisata dengan aman dan tidak bertentangan dengan syariat. Namun seiring berjalanya waktu wisata halal mulai banyak dilirik oleh wisatawan secara umum yang memeluk berbagai agama tidak hanya islam saja. Industri wisata halal harus bisa berkreasi dan berinovasi dengan maksimal agar bisa menggapai target yang diinginkanya.
Pariwisata halal juga bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya dengan menjalin kemitraan dengan sektor lainya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi dunia pariwisata halal yang harus dihadapi agar bisa eksis dan bertahan dalam kurun waktu yang lama. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan industri teknologi dan informasi atau media. Mengingat orientasinya sebagai penyelenggara wisata halal, industri pariwisata halal bisa bekerjasama dengan media muamala untuk menjalin pasar yang lebih luas.