Plastik sudah menjadi barang yang sangat umum dipakai oleh masyarakat. Bukan hanya sebagai wadah pembungkus namun banyak juga barang rumah tangga yang terbuat dari bahan plastik. Bahan yang satu ini memang sangat praktis. Akan tetapi penumpukan sampah plastik mampu memberikan dampak yang sangat buruk bagi lingkungan hidup.
Adanya sampah plastik bekas menjadi salah satu masalah besar yang harus ditangani dengan serius. Saat ini sudah ada banyak masalah lingkungan yang muncul akibat penumpukan sampah jenis ini. Bukan hanya akan merusak lingkungan namun juga dapat merusak sumber daya alam.
Bahaya Sampah Plastik
Penumpukan sampah plastik bisa menyebabkan berbagai macam bahaya bagi kehidupan makhluk hidup. Setiap harinya, selalu saja ada sampah plastik yang diproduksi sehingga penumpukan tidak dapat dihindari. Ada begitu banyak masalah terjadi di lingkungan akibat dari penumpukan sampah seperti ini. Berikut adalah beberapa bahaya sampah dari plastik yang wajib untuk Anda ketahui:
1. Merusak Pemandangan
Adanya sampah berbahan plastik sudah jelas akan membuat lingkungan terlihat kumuh dan kotor. Sampah ini sangat sulit terurai sehingga membuatnya terus bertambah setiap hari. Anda bisa menemukan sampah plastik di berbagai tempat mulai dari sungai, pekarangan, pegunungan bahkan di lautan. Ketika di situ ada manusia biasanya akan ditemukan yang namanya sampah dari plastik.
Sampah yang tidak dibersihkan dan dibiarkan menumpuk di suatu tempat akan membuat lingkungan terlihat tidak indah lagi. Selain membuat pemandangan terlihat kumuh, tumpukan sampah berbahan plastik juga terkadang menyebabkan masalah seperti genangan air dengan jentik nyamuk, bau tak sedap dan lain sebagainya.
2. Polusi untuk Hewan
Banyak dari sampah yang mengambang di lautan. Saat ini hampir 70% sampah plastik mengalir ke laut. Hal ini sangat berbahaya bagi hewan-hewan beserta mikroorganisme yang ada di sana. Sudah banyak kasus hewan yang tersiksa karena banyaknya sampah. Hewan-hewan yang tidak sengaja memakan plastik karena dianggap makanan juga menjadi tidak sehat.
3. Mencemari Lingkungan
Sudah jelas jika plastik sangat sulit terurai sehingga mampu menyebabkan pencemaran air dan tanah. Banyak dari sampah plastik yang mengandung bahan kimia, sehingga dapat menyebabkan kualitas tanah serta air di sekitar pembuangan sampah menjadi tidak baik.
Banyak juga dari masyarakat yang memutuskan untuk memusnahkan plastik dengan membakarnya. Hal ini sangat berdampak kualitas udara. Plastik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya pencemaran udara.
Kebanyakan plastik banyak menampung air, sampah seperti ini dapat menyebabkan lingkungan menjadi berbau tak enak serta menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Apabila ada banyak genangan air di antara sampah berbahan plastik, biasanya akan banyak nyamuk penyebab berbagai penyakit.
4. Menyebabkan Masalah Kesehatan
Penumpukan sampah plastik juga bisa menyebabkan masalah pada kesehatan manusia. Sampah-sampah yang menumpuk membuat udara tercemar sehingga kualitas oksigen yang dihirup memburuk. Udara yang bersih memiliki rasa yang segar dan nyaman dihirup. Pembakaran sampah menyebabkan emisi gas karbon dioksida yang tinggi. Hal ini meningkatkan potensi masalah kesehatan terutama pada organ pernafasan.
Apabila penumpukan sampah dibiarkan, bukan hanya masalah pernafasan saja yang bisa terjadi. Masalah kesehatan seperti penyakit kulit, keracunan, dan lain sebagainya juga bisa terjadi dengan mudah. Hal ini dikarenakan sampah dapat mencemari air, tanah dan udara.
5. Menyebabkan Bencana Alam
Bahaya selanjutnya yaitu dapat menyebabkan terjadinya bencana alam. Penumpukan sampah pada lokasi tertentu bisa menyumbat saluran air. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadi bencana seperti banjir.
Selain itu, pembakaran sampah plastik juga membuat rusaknya lapisan perlindungan bumi. Hal ini dapat menyebabkan efek rumah kaca yang akhirnya bisa mengakibatkan ketidakteraturan iklim dan cuaca.
Bijak Berplastik Demi Kehidupan Lebih Baik
Betapa sampah plastik memiliki bahaya yang luar biasa bagi kehidupan makhluk hidup. Oleh karena itu setiap masyarakat dihimbau untuk selalu bijak berplastik. Para pemimpin dunia banyak yang memberi perhatian pada kasus ini. Penggunaan plastik untuk berbagai macam kegiatan seperti berbelanja harus dikurangi.
Selain mengurangi penggunaan plastik, setiap masyarakat juga bisa melakukan hal lain seperti menggunakan kembali (reuse) dan juga mendaur ulang (recycle). Tanpa pengurangan penggunaan plastik tentu jumlah tumpukan sampah jenis ini akan terus bertambah. Plastik berbeda dengan bahan seperti kain atau kertas karena sangat sulit terurai.
Masyarakat harus paham tentang hal ini. Danone-Aqua berusaha untuk mengambil langkah besar dalam mengurangi sampah plastik. Sejak tahun 2018, Danone-Aqua memiliki komitmen untuk memastikan plastik yang digunakan dapat didaur ulang.
Perusahaan ini juga mengkampanyekan BIBER atau #BijakBerplastik. Danone-Aqua ikut mengedukasi masyarakat dan melakukan inovasi agar penggunaan plastik dapat diminimalisir. Perhatian yang besar perusahaan Danone Aqua perlu didukung dengan sungguh-sungguh oleh masyarakat, agar nantinya bisa terwujud kehidupan yang lebih bersih dan terbebas dari sampah plastik berbahaya.
Di tahun 2025, Danone-Aqua berusaha mewujudkan agar kemasan produk 100% bisa di recycle atau didaur ulang. Masyarakat bisa ikut mendukung dengan menggunakan wadah selain plastik saat berbelanja misalnya saja menggunakan tas kertas atau tas kain. Gunakanlah plastik secara bijak karena penumpukan sampah dari bahan ini sangat berbahaya untuk lingkungan.
Jangan lupa juga untuk memilih produk-produk atau kemasan yang dapat didaur ulang. Semoga kedepannya masyarakat lebih sadar akan bahaya sampah plastik agar lingkungan semakin terjaga.
REFERENSI:
- https://bijakberplastik.aqua.co.id/publikasi/
- https://www.popmama.com/life/health/sittah-husnul-khotimah/dampak-penggunaan-sampah-plastik-bagi-bumi-dan-makhluk-hidup
- https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/7-bahaya-sampah-plastik-bagi-lingkungan-hidup/
- https://kumparan.com/kumparansains/begini-dampak-sampah-plastik-bagi-lingkungan-dan-kesehatan-manusia-1sExfNL4Tky