Di tengah-tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini bukanlah hak yang sangat mudah untuk para pelaku UMKM ini menjalankan bisnis milik mereka. Untuk bisa terus bertahan, para pemilik usaha ini harus bekerja lebih keras lagi dan juga harus menerapkan sebuah strategi yang sangat jitu.
Hal tersebut juga pernah dialami oleh Andrl Setyawan, pemilik dari CV Pria Tampan dari salah satu UMKM Kain Batik dengan Cap Berorientasi Ekspor yang berasal dari Sukaharjo, Jawa Tengah. Agar kegiatan operasionalnya bisa terus berjalan, dan cash flow usahanya bisa tetap terjaga serta Andri juga harus bisa menghindari pemutusan kerja para karyawannya, ia sampai harus melakukan berbagai cara dan upaya.
Selain hal tersebut, Andri juga harus bisa menjaga dengan baik hubungannya dengan para pembelinya dari luar negeri. Bagi Andri sendiri, sebuah konsistensi dan juga kualitas serta pelayanan personal yang cukup baik merupakan salah satu kunci yang paling utama agar ia bisa mempertahankan kepercayaan yang sudah diberikan oleh para pembelinya.
Dan saat ini, buah hasil kerja keras Andri selama ini sudah mulai terlihat. Karena pada saat ini Kain cap Andri Setiawan ini sudah berhasil menembus pasar di Amerika Serikat sebanyak 95% dan juga sudah berhasil menembus pasar di negara Kanada sudah sejak dari 3 tahun yang lalu. Bahkan saat di mana Andri sedang dalam kondisi dia tidak ada Purchase Order atau PO dari negara tetangga, tetapi Andri ini tetap melakukan sebuah ekspor ke negara tetangga yaitu Kanada dan juga Amerika Serikat.
Guna bisa memenuhi sebuah kebutuhan dari perusahaan retailer yang berada di negara tersebut. Per bulannya Andri mampu mengirimkan sekitar 5 kontainer yang senilai 160 ribu USD, bahkan pencapaian Andri meningkat dan mencapai sekitar 7 kontainer yang bernilai 220 ribu USD pada bulan April lalu. Selain mempunyai pelanggan yang tetap, sebuah produk Kain Batik Cap milik Andri Setiawan ini juga sudah diakui mempunyai keunikannya sendiri.
Yaitu pada kainnya terdapat bulir-bulir putih yang seakan timbul, hal ini sendiri terjadi karena proses pewarnaan kainnya. Bubbling Effect atau bulir-bulir putih inilah yang menjadi salah satu karakteristik dari kain batik cap milik Andri, selain itu dengan adanya bulir putih ini juga menjadi kain bati tersebut mempunyai daya tariknya sendiri untuk para pembelinya.
Produk Kain Batik Cap Andri ini di Kanada dan juga Amerika Serikat digunakan untuk menjadi salah satu penunjang dari dekorasi rumah mereka. Pada saat kondisi yang sulit seperti sekarang ini, Andri Setiawan sendiri sudah mengakui bahwa dukungan tentang pembiayaan dari LPEI yang melalui PKE atau salah satu Program Penugasan Khusus Ekspor untuk para UMKM yang berorientasi di Ekspor ini sangatlah memiliki arti yang penting untuk keberlangsungan operasional usahanya miliknya.
Manfaat dari adanya sebuah program PKE ini sendiri untuk Andri sangatlah berarti, karena dengan ini ia bisa untuk meningkatkan kapasitas dari produksi miliknya. Dan juga seiring dengan pulihnya sebuah permintaan ekspor dari negara lain, kapasitas dari produksi milik Andri ini meningkat. Yang tadinya hanya 100.000 yard dalam sebulan, sekarang produksi miliknya itu sudah mencapai 180.000 yard dalam satu bulan.
Agus Windiarto sebagai salah satu Sekretaris dari sebuah lembaga LPEI Indonesia mengatakan bahwasanya LPEI ini akan terus menerus menyalurkan ke sebuah lembaga PKE guna bisa membantu mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.